Rabu, 10 Desember 2008

Google Membuat Browser Jadi OS dengan Native Client

PC modern dapat melakukan milyaran kalkulasi per detik, akan tetapi aplikasi web hari ini hanya dapat mengakses sebagian kecil dari sumber daya komputasi ini. Untuk memaksimalkan potensi aplikasi web, Google merilis Native Client dalam lisensi open source, teknologi yang memungkinkan para pengembang untuk menggunakan sumber daya komputasi PC penuh tidak peduli browser atau OS apapun yang dipakai.

Google percaya bahwa kemampuan browser untuk mengoperasikan code berkecepatan tinggi dalam browser akan mengantarkan banyak keuntungan bagi para pengguna dan pengembang. Bayangkan apabila Anda memiliki sebuah situs photo sharing dan ingin memungkinkan pengunjung memanipulasi foto tanpa meninggalkan situs.

Hari ini Anda dapat melakukan hal ini dengan kombinasi JavaScript dan pemrosesan di sisi server. Akan tetapi solusi ini menyebabkan pertukaran data dalam jumlah besar dari pengunjung ke server, sering kali memberikan respon yang lamban bagi pengguna yang hanya ingin melakukan beberapa perubahan sederhana.

Dengan Native Client, pemrosesan foto dapat dilakukan di desktop, melahirkan aplikasi yang jauh lebih responsif karena transfer data yang minimal. Extension ini juga dapat membantu aplikasi apapun yang membutuhkan kapabilitas grafik besar.

Sebagai pembuktian konsep, Google telah merilis dua buah demo, salah satunya dapat mengoperasikan Quake di dalam browser. Apabila ingin mencoba extension yang berukuran sekitar sekitar 88MB ini, kunjungi situs Native Client di Google Code.

Sudah bukan rahasia lagi bahwa Google berusaha menyaingi dominasi Microsoft dengan caranya sendiri — membawa semua aplikasi ke dalam browser seperti Google Docs untuk menggantikan Microsoft Office, Gmail juga semakin hari semakin kaya fitur untuk menyaingi Outlook. Produk terbaru Google ini juga merupakan satu lagi langkah signifikan untuk dunia web, membuat browser seolah-olah berperan sebagai sistem operasi penuh yang mampu menggunakan seluruh sumber daya komputer. Fakta bahwa pengembang juga hanya perlu menulis sebuah aplikasi sekali saja untuk banyak browser populer seperti Firefox, Safari, Opera dan Chrome juga tentunya sangat membantu.

Mungkinkah dalam beberapa tahun ke depan, sebuah sistem operasi penuh seperti Windows sudah tidak dibutuhkan lagi? Apakah dalam waktu dekat kita akan dapat memainkan game seperti World of Warcraft di dalam browser? Tinggalkan pendapat Anda melalui komentar di bawah ini.udaramaya.com